Kamis, 22 Januari 2015
Kami warga Biologi, dan kami keluarga.
Kekoplakan anak PSR sama kakak-kakak wisuda. Kalo udah kayak gini nih siapa yang gak kangen. huuhuuu
Herbarium Lamtoro
Memang biasa, tapi semoga bermanfaat.
Herbarium lamtoro ini adalah tugas dari salah satu mata kuliah saya, yakni Struktur dan Perkembangan Tumbuhan 1.
Herbarium lamtoro ini adalah tugas dari salah satu mata kuliah saya, yakni Struktur dan Perkembangan Tumbuhan 1.
Familia : Mimosaceae
Nama
Umum : Lamtoro
Nama Lokal : Kemlandingan, Lamtoro (Jawa);
Nama Lokal : Kemlandingan, Lamtoro (Jawa);
Palanding, Peuteuy selong (Sunda),
Kalandingan (Madura)
Nama Ilmiah : Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit.
SIFAT-SIFAT
DAUN LAMTORO:
·
Bangun daun (circumscriptio) : Jorong (ovalis
atau ellipticus)
·
Ujung daun (apex folli) : Runcing (acutus)
·
Pangkal daun (basis folli) :Membulat (rotundatus)
·
Susunan tulang-tulang daun (nervatio) : Daun majemuk menyirip ganda
dua (bipinnatus)
·
Tepi daun (margo folli) : Rata (integer)
·
Warna daun : Hijau tua
·
Permukaan daun : Berbulu halus dan rapat
(villosus)
DESKRIPSI
Lamtoro adalah pohon perdu, tinggi 20
meter. Meski kebanyakan hanya antara 5-10 meter. Percabangan rendah, banyak,
dengan pepagan kecoklatan atau keabu-abuan, berbintil-bintil dan berlentisel.
Ranting bulat torak, dengan ujung yang berambut rapat. Daun majemuk menyirip
rangkap, sirip 3-10 pasang, kebanyakan dengan kelenjar pada poros daun tepat
sebelum pangkal sirip terbawah, daun penumpu kecil, berbentuk segitiga. Anak
daun tiap sirip 5-20 pasang, berhadapan, bentuk garis memanjang dengan ujung
runcing dan pangkal miring (tidak sama), permukaannya berambut halus dan
tepinya berjumbai
Bunga
majemuk berupa bongkol (perbungaan capitulum) bertangkai panjang yang berkumpul
dalam malai berisi 2-6 bongkol, tiap-tiap bongkol tersusun dari 100-180 kuntum
bunga, membentuk bola berwarna putih atau kekuningan berdiameter 12-21 mm, di
atas tangkai sepanjang 2-5 cm. bunga kecil-kecil, berbilangan 5, tabung kelopak
bentuk lonceng bergigi pendek, berukuran 3 mm, mahkota bentuk solet berukuran 5
mm, lepas-lepas. Benangsari 10 helai berukuran 10 mm dan lepas-lepas. Buah
polong bentuk pita lurus, pipih tipis, 14-26 cm x 1,5-2 cm, dengan sekat-sekat
diantara biji, berwarna hijau saat muda dan coklat kering jika telah masak, memecah
sendiri sepanjang kampuhnya. Berisi 15-30 biji yang terletak melintang dalam
polongan, bulat telur terbalik, berwarna coklat tua mengkilap, berukuran 6-10
mm x 3-4,5 mm
PSR (Paduan Suara Rayon) Ar Rozi Komisariat Universitas Islam Malang
SETARA
Membayang legenda perang
Kuncinya patriarki
Menderap oh dekara gugurnya humanisasi
Menyala seperti api di kota kebenaran
Menjala kesetaraan kelupas patriarki
Sahabat setara
Ubahan keabad
Tanggalkan sang kuasa yang menjerat
Sahabat setara
Kuarta kemasa
Perisai yang biru sayap perempuan
WERKSTUK Tanaman Euphorbia milii
WERKSTUK
PENGAMATAN
TAKSONOMI TUMBUHAN 2
“TANAMAN
Euphorbia milii”
Oleh :
NURUL
QOMARIYAH
(2130610008)
JURUSAN
BIOLOGI
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS
ISLAM MALANG
2015
1.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Euphorbia adalah merupakan salah
satu famili Euphorbiaceae yang mempunyai lebih dari 2000 spesies. Famili
ini tumbuh tersebar di daerah tropis, mulai dataran rendah hingga dataran
tinggi. Tanaman yang tergolong sukulen dan menyerupai kaktus ini sangat
menyukai sinar matahari, sehingga akan menampilkan bunga yang semarak apabila
diletakkan di tempat yang terbuka dengan penyinaran matahari penuh.
Tanaman hias seperti euphorbia
memerlukan lokasi tumbuh pada kisaran temperatur 4-40 celcius.Di habitat
aslinya tanaman ini tumbuh di lahan terbuka dan cukup toleran berada di
lokasiternaung. Pertumbuhan tanaman euphorbia, baik vegetatif (pertumbuhan
tunas, daun, batang dan akar) serta pertumbuhan generatif (pertumbuhan
bunga,buah dan biji) tidak hanya ditentukan oleh faktor genetik, tetapi juga
oleh faktor iklim dan pemeliharaan. Faktor iklim meliputi suhu, cahaya dan
kelembaban.
Euphorbia milii merupakan salah satu spesies dari 2000
spesies lain dari genus Euphorbia. spesies yang asli diberi nama E. milii varietas
splendens/E.splendens. varietas ini tumbuh sedikit menjalar (scrambing),
memiliki seludang bunga (cyathia) berwarna merah berukuran 1 cm dan berbunga
sejati berwarna kuning. E. splendens dapat tumbuh mencapai 60-240 cm. selain E. splendens
yang berbunga merah, ada juga yang berwarna kuning yaitu varietas lutea yang
berukuran lebih pendek dari berbunga merah. Sekarang ini para pemuliaan tanaman
sudah banyak mengembangkan E.milii. Salah satu Negara yang mengembangkan E.
milii sampai saat ini adalah Thailand. Selain Thailand, Indonesia dan Malaysia
juga sudah mulai membudidayakan E. milli. Di Indonesia, euphorbia ini dikenal
dengan nama Pakis giwang.
E. milii memiliki sifat genetik yang tidak stabil karena memiliki
beberapa kromosom pengendali sifat. Dari induk yang sama akan dihasilkan banyak
varietas keturunan baru.Pemurnian varietas perlu dilakukan untuk mendapatkan
sifat yang relatif stabil, baik dari segi morfologi, produktifitas,maupun
resistensi terhadap hama dan penyakitnya. Meskipun dapat tumbuh didaerah tropis
dan subtropis, E.milii lebih menyukai temperatur panas dan pencahayaan penuh,
sehingga kurang berkembang dinegara subtropis.Dinegara maju, E. Milii
digolongkan dalam tanaman beracun (poisson plant), karena getah susu (eksudat)
dari tanaman tersebut jika berkoagulasi dengan darah dapat memacu pertumbuhan
sel abnormal.
1.2 Tujuan Penulisan
a. Mendeskripsikan
bentuk morfologi tanaman Euphorbia milii
b. Mengetahui
system anatomi tanaman Euphorbia milii
c. Mendeterminasikan
dan mengklasifikasikan tanaman Euphorbia
milii yang diamati
2.
DESKRIPSI
Tampak luar
|
A.
Organum
nutritivum
1. Akar
Akar euphorbia, sebagaimana semua tanaman dikotil, adalah
akar tunggang. Akan tetapi, tanaman yang diperbanyak dengan setek memiliki
perakaran serabut. Akar tersebut tumbuh langsung dari pangkal batang. Akar yang
sehat berwarna putih kecoklat-coklatan, sedangkan akar yang sudah tua berwarna
coklat.
2.
Batang
|
Batang euphorbia ada dua macam,
yaitu bulat dan bersudut. Batang ini tumbuh tegak menjulang ke atas, tetapi
beberapa spesies ada yang melengkung. Sebagaimana tanaman kaktus, euphorbia
tidak berkayu. Akan tetapi, dengan semakin bertambahnya umur tanaman batang
akan mengeras.
Batang euphorbia tidak berkayu,
tetapi jika tumbuh membesar akan mengeras. Bentuk batangnya ada yang bulat, ada
pula yang bersudut. Batang ini ditumbuhi duri, ada yang berduri tunggal, ganda,
dan duri yang berkelompok.
|
|
|
|
3.
Daun
Bentuk daun euphorbia bervariasi,
meskipun tidak terlalu banyak, ada yang berbentuk bulat telur, lonjong dan
jorong. Masing-masing daun mempunyai ketebalan berbeda-beda. Hampir semua daun
tidak bertangkai tetapi duduk pada batang. Tepi daun tidak bergerigi. Ujung
daun juga bervariasi, ada yang runcing, tumpul dan ujung terbelah. Susunan daun
euphorbia berselang-seling atau saling berhadapan dan duduk pada ruas batang
tanaman. Tulang daun menonojol, terutama tulang pada bagian tengah keras. Warna
bervariasi mulai dari hijau muda hingga tua. Secara umum, daun euphorbia
tunggal berbentuk pipih, bergelombang atau melengkung.
Munculnya euphorbia impor semakin
banyak denganvariasi tanaman yang beragam, termasuk ciri dari daunnya, beberapa
variasi bentuk daun sebagai berikut :
a.
Bentuk daun ada empat macam, yaitu
simetri yang ditandai dengan ujung
daun lancip, oval dengan ujung daun lancip mengecil, lurus dengan ujung daun
agak membulat dan bentuk hati dengan ujung daun terbelah menjadi dua bulatan.
b.
Pangkal daun ada tiga macam, yaitu
pangkal melebar, lanset, dan lancip
mengecil.
|
Bentuk
helaian daun Euphorbia milii adalah
berbentuk lonjong atau jorong (elipticus) dengan ukuran panjang 3-5 cm dan
lebar 1,5-2 cm. Tepi daunya rata (interger). Dan memiliki bentuk apeks yang
membulat (rotundatus). Permukaan daunya halus. Daun Euphorbia milii memiliki tekstur tubuh daun yang tipis dan tak
berdaging, dengan tulangibu daun (costa)yang menonjol. Daun ini memiliki pertulangan
daun menyirip type brochidodromous yaitu tulangdaun sekunder tidak sampai tepi
daun.
B. Organum
Reproduktivum
1.
Bunga
|
Bunga euphorbia muncul membentuk
dompolan-dompolan, setiap dompol terdiri atas 4-32 kuntum. Ada empat bagian
utama bunga, yaitu mahkota bunga semu, benang sari, putik dan bakal buah.
Mahkota bunga yang berwarna-warni yang kita kenal sebagai bunga sebetulnya
adalah brachtea (seludang) bunga yang sudah mengalami modifikasi
sehingga menyerupai mahkota. Oleh karena itu, sering kali bunga euphorbia
disebut bermahkota semu.
Umumnya tanaman ini memiliki bunga
sejati yang sempurna dengan organ seksual jantan dan betina yang lengkap.
Namun, ada juga yang memilki bunga yang tidak sempurna yang tidak memiliki
organ seksual dan bersifat steril, sehingga tidak dapat digunakan untuk
perbanyakan generatif. Beberapa kultivar memiliki bunga yang keseluruhannya
merupakan bunga yang tidak sempurna. Ada pula tanaman yang sebagian bunganya
merupakan bunga sempurna dan beberapa kondisi tumbuh bunga yang tidak sempurna.
Bunga
E.milii termasuk bunga lengkap karena memiliki perhiasan bunga yang lengkap.
Bunga E.milii memiliki banyak sumbu simetris sehingga tergolong pada
aktinomorf
Bunga
E.milii merupakan bunga hermaphrodit karena dalam satu bunga terdapat 2alat
kelamin yaitu alat kelamin jantan (stamen) dan alat kelamin betina (pistilum).
Bunga E.milii termasuk perigini karena letak perhiasan bunga sedikit lebih
tinggi daripada duduk putik. Biasanya yg disebut bunga adalah mahkota bunga,
padahal sebenarnya mahkotabunga euphorbia adalah seludang bunga yang berwarna
merah. Mahkota bungamuncul membentuk sebuah dompolan berwarna kuning, sehingga
bunga - bunga itumenutupi batangnya. Pada Bunga E.milii tidak ditemukan
adanya bagian tambahan bunga. Pada pediselus terdapat getah susu seperti
pada batang.
Kelopak (Kaliks) dan Mahkota
(corolla)
Jumlah
sepal pada kaliks bunga E.milii adalah 2 sepal. Sepal terdapat dalam satu
lingkaran. Pada E.milii sepalnya saling berlepasan, dapat dilihat pada
gambar diatas. Bentuk sepalnya adalah seperti bentuk ginjal. Warna kaliks pada
E.milii adalah berwarna merah.
Jumlah
petal pada corolla E.milii ialah 5 petal. Petal-petal tersebut terletak
dalam 1 lingkaran, seperti yang terlihat pada gambar diatas. Petal-petalnya
saling berkonasi (berlekatan) satu dan yang lainnya. Bentuk petalnya seperti
sebuah dempolan berwarna kuning. Petalnya berwarna kuning seperti yang terlihat
pada gambar diatas. Pada bunga E.milii yang sempurna bunganya selalu
berklipatan 8.
Androesium
Jumlah
stamen banyak (lebih banyak dari jumlah petal) dan terdapat pada 1lingkaran.
Semua stamen fertil dan tak ada yang termodifikasi menjadi bentuk lain,
dapatdilihat pada gambar diatas. Stamen pada E.milii saling
berlepasan. Stamennya sama tinggi, dapat dilihat pada gambar. Duduknya
kepala sari pada tangkai sarinya adalah tegak (innatus) yaitu kepala saridan
tangkai sari memperlihatkan batas yang jelas, dan kepala sari bersambungan pada
pangkalnya dengan tangkai sari dan sambungan ini tidak memberikankemungkinan
gerak bagi kepala sarinya. Tidak ada sifat khusus lainnya.
Ginesium
Karpel
pada ovarium E.milii adalah sinkarp (berlekatan) seperti pada gambar
diatas . Letak ovarium pada bunga Euphorbia milii
splenden ialah superum karena terletakdiatas reseptakel. Jumlah ruang pada ovariumnya adalah
3 ruang. Dengan jumlah karpel 3 karpel. Tipe plasenta pada Euphorbia milii
splenden adalah aksilaris yaitu pada bagian sudutatau keiak
Terdapat 3
stigma yang berbentuk sperti bulatan. Tidak ditemukan adanya sifat-sifat khusus
yang lain. Rumus bunganya ialah * K2 C(5) A~ G3
2.
Buah
Tanaman ini termasuk mudah berbuah.
Buah muncul karena adanya pembuahan atau bersatunya benang sari dan putik.
Penyerbukan dapat terjadi secara alami dengan bantuan serangga atau manusia.
Buah muncul setelah 3-6 hari dari penyerbukan. Buah berbentuk seperti kapsul
dan tersusun membentuk dompolan yang terdiri atas 3-4 buah. Buah ini terletak
di ujung tangkai bunga. Buah muda berwarna hijau dan apabila sudah tua buah
akan berwarna coklat. Buah tua harus segera dipetik, sebelum pecah dengan
sendirinya. Pemetikan buah dilakukan pada pagi hari, karena pada siang hari
biji yang sudah kering akan terpelanting bila terkena sinar matahari.
3.
Biji
Biji euphorbia terdapat di dalam
buah. Biji yang berwarna coklat tua ini berbentuk bulat, dengan diameter antara
0,3-0,5 cm. Biji akan terbentuk setelah 3-6 hari sejak penyerbukan dan dapat
segera disemaikan setelah dipetik.
3. DETERMINASI
. Kunci
determinasi :
1b. Tumbuh-tumbuhan dengan bunga sejati,
sedikit-dikitnya dengan benagng sari atau putik. Tumbuh tumbuhan
berbunga…………………………………………………..2
2b. Tidak ada alat pembelit. Tumbuh-yumbuhan
dapat juga memanjat atau membelit (dengan batang, poros daun, tangkai daun)………….………………………………..3
3b. Daun tidak berbenuk jarum atau tidak
terdapat dalam berkas tersebut diatas……………………………………………………………………………….…4
4b. Tumbuh-tumbuhan tidak menyerupai bangsa
rumput. Daun dan atau bunga berlainan dengan yang diterangkan di atas………..…………………………………………….6
6b. Dengan daun yang jelas………...……………………………………………………..7
7b. Bukan tumbuh-tumbuhan bangsa palem atau
yang menyerupainya.…………………9
9b. Tumbuh-tumbuhan tidak memanjat dan tidak
membelit……………………..……..10
10b. Daun tidak tersusun demikian rapat menjadi
roset………………………………….11
11b. Tidak demikian. Ibu tulang daun dapat
dibedakan jelas dari jarring urat daun dan dari anak cabang tulang daun yang ke
samping dan yang serong ke atas………………..12
12b. Tidak semua daun duduk dalam karangan atau
tidak ada daun sama sekali………..13
13b. Tumbuh-tumbuhan berbentuk
lain…………………………………………………..14
14b. Semua daun duduk
berhadapan……………………………………………………..16
16a. Daun tunggal, berlekuk atau tidak, tetapi
tidak berbagi menyirip rangkap sama bercangap menyirip rangkap (golongan
10)………………………………………..239
239a. Tumbuh-tumbuhan yang mengandung getah
(batang, tangkai daun, urat daun dipotong atau ditusuk)………………………………………………………………240
240b. Getah putih………………………………………………………………………….241
241a Bunga tidak jelas, mempunyai 4 kelenjar,
“mahkota bunga” berlepasan. Buah lepas dalam 3 kendaga yang berbiji satu
Fam
67. Euphorbiaceae
1a. Bunga dalam
cyathia………………………………………………………………….2
2a Cyathia beraturan; pembungkus bunga
bentuk lonceng.
Genus 1. Euphorbia
Spesies Euphorbia
milii
4. KLASIFIKASI
Klasifikasi bunga Euphorbia milii :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Classis : Dicotyledoneae
Subclassis : Apetalae
Ordo : Euphorbiales
Family : Euphorbiaceae
Genus : Euphorbia
Spesies : Euphorbia
milii
Nama daerah bunga Euphorbia milii :
- Kaktus Pakis Giwang (Indonesia)
- Tie hai tang (China),
- Sudu-sudu, susurru, susudu (Jawa).
5.
HABITUS DAN HABITAT
Euphorbia milii dapat tumbuh
pada kisaran temperatur 4-40° Celsius. dihabitat aslinya, tanaman ini tumbuh
dilahan terbuka (full sun) dan cukup toleran berada dilokasi sedikit ternaung
(part shade location). Namun, tanaman ini relatif tidak tahan jika ditempatkan
dalam ruangan. Meskipun toleran terhadap kondisi ternaung, tapi pertumbuhan
Euphorbia akan lebih optimal bila ditanam dilahan terbuka. Kondisi ternaung
akan memengaruhi pertumbuhan tanaman terutama pertumbuhan tunas aksilar dan
pembungaan. Pada kondisi ternaung, kecepatan tumbuh vegetatifnya relatif cepat,
tetapi tunas yang terbentuk lebih sedikit dan lemas.
Euphorbia milii menyukai
mikroklimat yang kering (Rh 70 %) dan membutuhkan media tanam yang lebih
lembap dibandingkan dengan jenis euphorbia lainnya. Pada kelembapan
rendah,tajuk tanaman dapat tumbuh dengan baik bila disertai dengan penyiraman
yang memadai. Sementara itu, kelembapan udara yang terlalu tinggi akan
menurunkan aktivitas metabolisme tanaman, sehingga tanaman peka terhadap
serangan penyaki. Namun, E. Milii masih bisa ditanam didataran tinggi asal
pencahayaannya cukup dan curah hujan rendah.
6.
POTENSI BAGI MANUSIA
Berikut
ini adalah beberapa macam jenis penyakit yang dapat diobati menggunakan bunga
euphorbia :
- Hepatitis
Caranya, iris-iris tipis pucuk
batang euphorbia segar sekitar 9-15 gram. Kemudian rebus dengan 3 gelas air
sampai didapat 1 gelas saja. Minum air rebusan tersebut, bisa juga ditambahkan
madu.
- Luka bakar
Caranya dengan merebus batang
euphorbia dengan air hingga mendidih, tunggu sampai dingin. Setelah itu dapat
dijadikan kompres luka bakar tersebut.
- Bisul
Caranya mudah, cukup dengan
menempelkan batang euphorbia yang sudah diiris tipis dan selanjutnya dibakar.
- Pendarahan saat menstruasi yang fungsional
Caranya, ambil bunga euphorbia yang
masih segar sebanyak 10-15 kuntum. Selanjutnya rebus bersama dengan daging
sebagai sop. Setelah masak angkat dan bisa dinikmati selagi masih hangat.
7.
KESIMPULAN
Euphorbia milii merupakan tumbuhan semak yang
tumbuh menyemak dan tegak diatas tanah, yang tingginya dapat mencapai 40 –180
cm. Euphorbia milii juga
merupakan tumbuhan tahunan. Pada organum nutritivum, akar euphorbia sebagaimana
semua tanaman dikotil, adalah akar tunggang. Bentuk daun euphorbia bervariasi,
meskipun tidak terlalu banyak, ada yang berbentuk bulat telur, lonjong dan
jorong, masing-masing daun mempunyai ketebalan berbeda-beda. Pada organum
reproduktivum, bunga euphorbia muncul membentuk dompolan-dompolan, jumlah sepal
pada kaliks bunga Euphorbia milii
adalah 2 sepal, dan jumlah petal pada Euphorbia
milii adalah 5 petal, jumlah stamen banyak (lebih banyak dari jumlah
petal) dan terdapat pada 1 lingkaran, dan Terdapat 3 stigma yang berbentuk seperti
bulatan. Buah berbentuk seperti kapsul dan tersusun membentuk dompolan yang
terdiri atas 3-4 buah. Biji yang berwarna coklat tua dan berbentuk bulat. Pada habitat
aslinya, tanaman ini tumbuh dilahan terbuka. Manfaat dari Euphorbia
milii
bisa menyembuhkan penyakit-penyakit seperti pendarahan rahim, bisul, luka
bakar, dan hepatitis.
Langganan:
Postingan (Atom)